Bagaimana sebuah warna bisa memudar, sedangkan percikan
warna masih saja disatukan.
Bagaimana juga sebuah rasa bisa dihilangkan, sedangkan
penikmat rasa, masih saja menciptakan sebuah cerita. cerita tanpa ada ujung,
cerita yang di mulai dengan sebuah cinta dalam wadah persahabatan, dan tetap
menjadi sahabat dengan cinta berbeda, Entahlah, semua hanya bisa terjawab oleh
masa depan, dan masa depan adalah permainan waktu dan takdir.
Sedari tadi di sebuah café,
keceriaan masih saja bergulir dari beberapa gelak yang pecah. Tidak terlalu
jauh, tetap di alun-alun dengan lokasi yang lain. Apakah latar cerita indah ini
hanya ditakdirkan disebuah alun-alun ? Munkgin hanya waktu dan takdir yang
tahu.
Semoga saja gerincing-gerincing gelas saat kami berebut
sebuah martabak mie, selalu meramaikan pundi-pundi kesepian. Semoga harapan
yang berasal dari mulut yang tak sadar, akan menjadi sebuah kenyataan.Tentang,
gurauan mengenai jodoh, masa depan, dan cinta. Semoga juga kelekatan jiwa tetap
bersama kekompakan yang tak sengaja dibuai waktu.
Tabungan keindahan akan mengisi masa depan yang penuh dengan
pengertian tentang kepahitan,
saat senyum merekah, mungkin saja tangis masih terpendam,
tetapi saat tangis
memecah, semoga saja senyum mendamaikan.
Kelekatan ini aku
titipkan melalui tulisan yang menjinakkan mata, agar selalu melihat sebuah
kebahagiaan. Meski aku tak sempat untuk membacanya kembali, tapi aku ingin
cerita ini tersampaikan.
Mungkin, di tempat lain, para sahabatku menuliskan hal yang
sama dengan caranya sendiri.
Mungkin juga mereka hanya menyimpan dalam ingatan yang kuat.
Dan mungkin ada juga yang mengabadikan lewat sebuah gambar.
Kemudian yakinlah, saat melihat ataupun mengingatnya, senyum pasti akan merekah
dengan keihklasan.
Tak ada yang persis sama, kami kembali memutar pena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar