kata seperti
perpijakan yang bergelinyai,
Makin di tumpukan
maka semakin mudah kita tergelincir
Kata seperti mentari
yang enggan terbit,
Bermalas-malasan di
balik bukit,
Hingga waktu merapal
untuk mendesaknya pergi kemulut langit.
Kata sebungkam
hirupan nafas yang tersengal,
Terburu-buru untuk
menyatakan ketidaksetujuan.
Kata seperti mata
yang berbicara,
Kata seperti telinga
yang menyimak,
Kata seperti hati
yang patuh.
Tapi kata-kata mu
seperti bius yang lingkap dan mematikan senja yang mulai lindap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar